musik

Dancing girl

dancing

Sabtu, 27 Desember 2008

Selamat ......

SELAMAT TAHUN BARU ISLAM
01 MUHARRAM 1430 H

Semoga selalu diberikan kesehatan & sukses selalu baik di dunia maupun di akhirat
Marilah berpindah (Hijrah) kearah yang lebih baik dari tahun sebelumnya mw th lagi??? klik disini n ksh comment yh plzzz..

Rabu, 03 Desember 2008

Pohon apel

*Bacaan dibawah mohon dijadikan renungan kita..........*

Suatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel besar dan anak lelaki yang senang bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari. Ia senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya, tidur-tiduran di keteduhan rindang daun-daunnya. Anak lelaki itu sangat mencintai pohon apel itu. Demikian pula pohon apel sangat mencintai anak kecil itu . Waktu terus berlalu. Anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan tidak lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya.

Suatu hari ia mendatangi pohon apel. Wajahnya tampak sedih . "Ayo ke sini bermain-main lagi denganku," pinta pohon apel itu. "Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan pohon lagi," jawab anak lelaki itu."Aku ingin sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk membelinya."



Pohon apel itu menyahut, "Duh, maaf aku pun tak punya uang... tetapi kau boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan uang untuk membeli mainan kegemaranmu." Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu memetik semua buah apel yang ada di pohon dan pergi dengan penuh suka cita. Namun, setelah itu anak lelaki tak pernah datang lagi. Pohon apel itu kembali sedih.

Suatu hari anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel sangat senang melihatnya datang . "Ayo bermain-main denganku lagi," kata pohon apel. "Aku tak punya waktu," jawab anak lelaki itu. "Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami membutuhkan rumah untuk tempat tinggal . Maukah kau menolongku?" Duh, maaf aku pun tak memiliki rumah.

Tapi kau boleh menebang semua dahan rantingku untuk membangun rumahmu," kata pohon apel. Kemudian anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting pohon apel itu dan pergi dengan gembira.Pohon apel itu juga merasa bahagia melihat anak lelaki itu senang, tapi anak lelaki itu tak pernah kembali lagi. Pohon apel itu merasa kesepian dan sedih.

Pada suatu musim panas, anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel merasa sangat bersuka cita menyambutnya."Ayo bermain-main lagi denganku," kata pohon apel."Aku sedih ," kata anak lelaki itu."Aku sudah tua dan ingin hidup tenang. Aku ingin pergi berlibur dan berlayar. Maukah kau memberi aku sebuah kapal untuk pesiar?"

"Duh, maaf aku tak punya kapal, tapi kau boleh memotong batang tubuhku dan menggunakannya untuk membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar dan bersenang-senanglah." Kemudian, anak lelaki itu memotong batang pohon apel itu dan membuat kapal yang diidamkannya. Ia lalu pergi berlayar dan tak pernah lagi datang menemui pohon apel itu.

Akhirnya, anak lelaki itu datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian. "Maaf anakku," kata pohon apel itu. "Aku sudah tak memiliki buah apel lagi untukmu." "Tak apa. Aku pun sudah tak memiliki gigi untuk mengigit buah apelmu," jawab anak lelaki itu.

" Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat ," kata pohon apel."Sekarang , aku sudah terlalu tua untuk itu ," jawab anak lelaki itu."Aku benar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisa aku berikan padamu. Yang tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini," kata pohon apel itu sambil menitikkan air mata.

" Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang ," kata anak lelaki ."Aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah setelah sekian lama meninggalkanmu ." "Oooh, bagus sekali. Tahukah kau, akar-akar pohon tua adalah tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat. Mari, marilah berbaring di pelukan akar-akarku dan beristirahatlah dengan tenang." Anak lelaki itu berbaring di pelukan akar-akar pohon.

Pohon apel itu sangat gembira dan tersenyum sambil meneteskan air matanya.


*Pohon apel itu adalah orang tua kita .
Ketika kita muda, kita senang bermain-main dengan ayah dan ibu kita. Ketika
kita tumbuh besar, kita meninggalkan mereka, dan hanya datang ketika kita
memerlukan sesuatu atau dalam kesulitan. Tak peduli apa pun, orang tua kita
akan selalu ada di sana untuk memberikan apa yang bisa mereka berikan untuk
membuat kita bahagia. Anda mungkin berpikir bahwa anak lelaki itu telah
bertindak sangat kasar pada pohon itu , tetapi begitulah cara kita
memperlakukan orang tua kita.

Sebarkan cerita ini untuk mencerahkan lebih banyak rekan.

Dan, yang terpenting: cintailah orang tua kita.
Sampaikan pada orang tua kita sekarang, betapa kita mencintainya; dan
berterima kasih atas seluruh hidup yang telah dan akan diberikannya pada
kita.*
mw th lagi??? klik disini n ksh comment yh plzzz..

Kekayaan, Kesuksesan, dan Kasih Sayang

Suatu ketika, ada seorang wanita yang kembali pulang ke rumah, dan ia melihat ada 3 orang pria berjanggut yang duduk di halaman depan. Wanita itu tidak mengenal mereka semua.

Wanita itu berkata: "Aku tidak mengenal Anda, tapi aku yakin Anda semua pasti sedang lapar. Mari masuk ke dalam, aku pasti punya sesuatu untuk mengganjal perut". Pria berjanggut itu lalu balik bertanya, "Apakah suamimu sudah pulang?" Wanita itu menjawab, "Belum, dia sedang keluar". "Oh kalau begitu, kami tak ingin masuk. Kami akan menunggu sampai suami mu kembali", kata pria itu.



Di waktu senja, saat keluarga itu berkumpul, sang isteri menceritakan semua kejadian tadi. Sang suami, awalnya bingung dengan kejadian ini, lalu ia berkata pada istrinya, "Sampaikan pada mereka, aku telah kembali, dan mereka semua boleh masuk untuk menikmati makan malam ini". Wanita itu kemudian keluar dan mengundang mereka untuk masuk ke dalam.

"Maaf, kami semua tak bisa masuk bersama-sama", kata pria itu hampir bersamaan. "Lho, kenapa? tanya wanita itu karena merasa heran. Salah seseorang pria itu berkata, "Nama dia Kekayaan," katanya sambil menunjuk seorang pria berjanggut di sebelahnya, dan "sedangkan yang ini bernama Kesuksesan, sambil memegang bahu pria berjanggut lainnya. Sedangkan aku sendiri bernama Kasih-sayang. Sekarang, coba tanya kepada suamimu, siapa diantara kami yang boleh masuk ke rumahmu."

Wanita itu kembali masuk kedalam, dan memberitahu pesan pria di luar. Suaminya pun merasa heran. "Ohho...menyenangkan sekali. Baiklah, kalau begitu, coba kamu ajak si Kekayaan masuk ke dalam. Aku ingin rumah ini penuh dengan Kekayaan."
Istrinya tak setuju dengan pilihan itu. Ia bertanya, "Sayangku, kenapa kita tak mengundang si Kesuksesan saja? Sebab sepertinya kita perlu dia untuk membantu keberhasilan panen ladang pertanian kita."

Ternyata, anak mereka mendengarkan percakapan itu. Ia pun ikut mengusulkan siapa yang akan masuk ke dalam rumah. "Bukankah lebih baik jika kita mengajak si Kasih-sayang yang masuk ke dalam? Rumah kita ini akan nyaman dan penuh dengan kehangatan Kasih-sayang."
Suami-istri itu setuju dengan pilihan buah hati mereka. "Baiklah, ajak masuk si Kasih-sayang ini ke dalam. Dan malam ini, Si Kasih-sayang menjadi teman santap malam kita." Wanita itu kembali ke luar, dan bertanya kepada 3 pria itu. "Siapa diantara Anda yang bernama Kasih-sayang? Ayo, silahkan masuk, Anda menjadi tamu kita malam ini."

Si Kasih-sayang bangkit, dan berjalan menuju beranda rumah. Ohho..ternyata, kedua pria berjanggut lainnya pun ikut serta. Karena merasa ganjil, wanita itu bertanya kepada si Kekayaan dan si Kesuksesan. "Aku hanya mengundang si Kasih-sayang yang masuk ke dalam, tapi kenapa kamu ikut juga? Kedua pria yang ditanya itu menjawab bersamaan. "Kalau Anda mengundang si Kekayaan, atau si Kesuksesan, maka yang lainnya akan tinggal di luar. Namun, karena Anda mengundang si Kasih-sayang, maka, kemana pun Kasih-sayang pergi, kami akan ikut selalu bersamanya. Dimana ada Kasih-sayang, maka kekayaan dan Kesuksesan juga akan ikut serta.

Sebab, ketahuilah, sebenarnya kami berdua ini buta. Dan hanya si Kasih-sayang yang bisa melihat. Hanya dia yang bisa menunjukkan kita pada jalan kebaikan, kepada jalan yang lurus. Maka, kami butuh bimbingannya saat berjalan. Saat kami menjalani hidup ini."
mw th lagi??? klik disini n ksh comment yh plzzz..

Kalender 2009

Januari 2009
Seperti biasa setiap tahunnya tanggal 1 Januari merupakan hari libur, karena kebetulan jatuh pada hari Kamis, maka tanggal 2 ditetapkan sebagai Cuti Bersama, so lumayan donk kita liburan di awal tahun.

Tanggal 26 merupakan perayaan Imlek, dan jatuh pada hari Senin. Lumayan lah bisa liburan selama 3 hari. Apalagi liburnya itu hari Senin (I hate Monday)



Februari 2009
Setelah bisa berlibur ria di awal tahun, kini siap-siap bete di bulan Februari, karena pada tahun ini gak ada libur nasional di bulan Februari



Maret 2009
Setelah beraktivitas penuh selama bulan Februari yang gak ada liburnya, di bulan Maret kita bisa liburan ria lagi, karena tanggal 9 Maret yang jatuh pada hari Senin bertepatan dengan Maulid Nabi Muhammad SAW, so lumayan buat mengobati rasa kangen liburan.

Selanjutnya itu tanggal 26 Maret itu adalah hari Nyepi, namun sayang jatuh pada hari Kamis dan hari Jum'atnya tidak ditetapkan sebagai Cuti bersama. Harpitnas boo..



April 2009
Bulan April ini, kita cuma mendapatkan 1 hari libur nasional, yaitu tanggal 10 yang merupakan hari Wafat Isa Almasih, tapi lumayan deh jatuhnya itu hari Jum'at, jadinya bisa liburan ria, walaupun cuma sekali di bulan April 2009.





Mei 2009
Kabar buruk! Hari raya Waisak (9 Mei) itu jatuh pada hari Sabtu, dan gak ada cuti bersama pula. So walaupun tanggal merah tapi seperti minggu-minggu pada umumnya (hari sabtu libur)

Kenaikan Isa Almasih yang jatuh pada tanggal 21 Mei juga sama, jatuhnya itu hari kamis, dan gak ada cuti bersama, jadinya hari Jum'atnya itu harpitnas.



Juni 2009
Sedihnya.. sama seperti tahun 2008, bulan Juni tidak ada libur nasional sama sekali. Mana tanggal 1 Juni itu jatuh pada hari Senin lagi. Banyak uang keluar untuk biaya anak sekolah lagi..




Juli 2009
Setelah Bete dengan bulan Juni yang gak ada liburannya, bulan Juli juga hanya ada 1 tanggal merahnya, yaitu tanggal 20 yang merupakan Isra Mi'raj yang jatuh pada hari Senin, lumayan juga ada liburan.



Agustus 2009
Hwaa.. bulan Agustus juga sama! cuma tanggal 17 Agustus aja yang libur, tapi lumayan jatuhnya itu hari senin, jadinya liburan lagi. (Jadi inget upacara tujuh belasan dan upacara hari senin deh..) tapi kira-kira ini sudah menjelang bulan Ramadhan lho..



September 2009
Bulan September 2009 itu ada lumayan banyak libur dan cuti bersama karena berhubungan dengan perayaan Idul Fitri 1430 H. Pemerintah telah menetapkan Cuti bersama itu tanggal 18 dan 23 September. Hayoo rencana mudik dari sekarang.. hehehe.. Jgn Lupa persiapan THR dan bagi2 THR...



Oktober 2009
Sediiihnyaa. . setelah bulan September kita bisa liburan karena lebaran, namun bulan Oktober tidak ada libur nasional. Setelah diteliti, ternyata bulan yg gak ada liburnya itu Februari, Juni, dan Oktober atau 2-6-10 (masing-masing selisih 4 bulan)



Nopember 2009
Bulan Nopember hanya ada 1 hari libur nasionalnya yaitu tanggal 27 yang merupakan hari Raya Idul Adha 1430 H, lumayan juga tuh jatuhnya hari Jum'at, jadinya bisa liburan sambil nyate dech Hueheueheu..



Desember 2009
Akhirnya di penghujung tahun 2009, nah pada bulan ini, banyak juga hari liburnya, yaitu tanggal 18 Desember, yang merupakan Tahun Baru 1431 Hijriyah dan jatuh pada hari Jum'at, asik.. liburan..

Kemudian pemerintah menetapkan tanggal 24 Desember sebagai cuti bersama dan tanggal 25 Desember itu hari Natal yang jatuh pada hari Jum'at

Dan.. minggu depannya lagi itu tanggal 1 Januari 2010 jatuh pada hari Jum'at juga.. Asik.. banyak liburan..

mw th lagi??? klik disini n ksh comment yh plzzz..

Selasa, 02 Desember 2008

Tersinggunglah INDONESIA !!

Seorang kawan yang baru lulus kuliah ditolak di mana-mana ketika melamar pekerjaan. Kesalahannya cuma satu, Ia terlalu bangga memakai bahasa Indonesia.

TIDAK seperti kebanyakan pelamar lain yang berfoya-foya dalam bahasa Inggris, kawan tadi memakai bahasa Indonesia dalam surat lamarannya. Jumlah alasannya memakai bahasa Indonesia pun sama dengan kesalahannya itu, cuma satu, yakni, ia melamar pada perusahaan yang ada di Indonesia, yang masyarakat, rekan kerja, dan pimpinannya berbahasa Indonesia. Perusahaan yang pekerjaanya bisa dikerjakan dalam bahasa Indonesia. Sialnya, kawan tadi lupa, kalau perusahaan di Indonesia merasa hebat ketika berhasil mengaudisi karyawannya dalam bahasa Inggris. Biar sedikit intelek, bro!

Dari perusahaan dengan banyak istilah asingnya – meeting, outing, order, customer, owner, break event point, part time, office boy – mari beralih ke bidang lain. Dalam pemerintahan, kebanggaan meminjam istilah Inggris juga amat mengenaskan – kalau tidak mau disebut mengesalkan atau memuakkan. Tampak sekali kalau para pejabat kewalahan untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia sepenuhnya, sehingga merasa perlu meminjam istilah asing. Tengoklah istilah seperti impeachment, smart card, voting, sampai yang paling tolol, busway.


Entah, tulah apa yang menelanjangi identitas kebangsaan kita. Kenapa kata-kata asing bertaburan dalam percakapan sehari-hari? Bahasa Indonesia seakan tak mampu bersolek dengan anggun bila tidak menggandeng bahasa Inggris. Orang paling bodoh sekali pun diatur gaya berbahasanya agar fasih melafal tengkyu, sori, serprais, sekuriti, syoping sebagai syarat penduduk berwawasan global – walau pengetahuan dan nalarnya tidak diajak mengglobal.

Tidak ketinggalan – dan ini yang paling menyakitkan – institusi publik yang seharusnya mendidik masyarakat, malah melayani kekeliruan berbahasa tersebut. Kita lihat bagaimana sekolah-sekolah berbangga dengan mengganti namanya dengan bahasa Inggris. Universitas mengiklankan dirinya di media dengan istilah Inggris seperti admission, free laptop, the leading university, faculty of management, dan seterusnya. Padahal target pemasarannya adalah orang-orang yang sehari-hari berbahasa Indonesia.

Media cetak maupun elektronik juga melayani semua kekenesan ini. Simak saja kata-kata yang mondar-mandir di halaman mata kita. Ada Today Dialogues, Woman of the Year, Sport, Headline News, dan sebagainya. Pada SINDO, sebuah media massa nasional, yang logikanya adalah sebuah media yang turut bertanggungjawab terhadap budaya berbahasa, pun bersikap demikian. Coba periksa koran ini pada tiap edisinya. Di halaman depan, mata pembaca sudah dihadang dengan rubrik 'news' dan 'quote of the day'. Usaha meng-inggris ini belum usai, karena disusul di lembar-lembar berikutnya: rubrik 'financial revolution'-nya Tung Desem Waringin, rubrik 'people', rubrik 'fashion', rubrik 'food', rubrik 'rundown', atau cap 'special report' pada artikel tertentu. Jangan tersenyum geli dulu, karena bukan saja SINDO, koran-koran lainnya pun tak luput dari gaya-gayaan berbahasa ini.

Mau contoh lain? Tak usah pergi jauh, karena cukup sambil duduk menggenggam halaman ini, bayangkanlah segala sesuatu di sekitar anda: merek permen, keterangan dalam bungkus mie instan, nama restoran, keterangan dalam gedung (exit, toilet, emergency), dan seterusnya, dan sebagainya, yang kalau dituliskan semua, artikel kali ini hanya akan memuat daftar 'dosa' tersebut. Dan tentunya memanjangkan rasa jengkel.

Lalu, menjadi sehebat Inggris atau Amerika-kah bangsa ini ketika berhasil mengadopsi bahasa mereka? Apakah dengan serta merta ekonomi negara menjadi seciamik mereka? Apakah dengan begitu terlihat cerdas karena berhasil mensejajarkan diri dengan bangsa Barat? Sampai sebegitu jijiknyakah kita terhadap bahasa Indonesia sehingga pada kata 'peralatan kantor' perlu ditemani kata dalam kurung 'stationery', 'nyata' ditemani kata dalam kurung 'real', atau 'kekuatan' yang ditemani 'power'? Seakan mata kita lebih karib dengan kata di dalam kurung ketimbang kata dalam bahasa Indonesia-nya.

Masih cukup waraskah kita ketika menertawakan seorang artis muda yang ber-Inggris ria, "hujan..beychek. .ojhek", yang padahal adalah cermin dari ketidakberpribadian diri kita sendiri? Atau celakanya, latah pun kalau bisa dibuat-buat agar yang keluar secara spontan adalah kata, 'oh my god', 'monkey', 'shit', 'fuck you', atau 'event organizer'.

Pada kasus lain kita temukan bagaimana sikap sok inggris ini tidak diimbangi dengan pengetahuan memadai. Contoh paling fatal, juga paling tolol, ada pada isitilah 'busway' yang tidak mengindahkan aturan bahasa, terlebih logika. Mana ada frase, "ke Blok M naik 'jalanan bis' sangat nyaman".

Coba perhatikan, bagaimana kita melafal 'AC' (Air Conditioner) dan'HP' (Hand Phone). Bukankah kita menyepel a-se untuk 'AC' dan ha-pe untuk 'HP'? – padahal kalau sok Inggris layaklah dieja ei-si dan eitch-pi. Tapi tidak pada 'VCD' (Video Compact Disc) dan 'PC' (Personal Computer), karena kita menyepel vi-si-di dan pi-si. Konyolnya, 'Media Nusantara Citra' (MNC), dieja dengan em-en-si, bukan em-en-ce.

Yang paling menyedihkan, justru yang menghargai budaya (bahasa) Indonesia adalah orang asing. Mungkin kita sudah bosan mendengar bagaimana bertaburnya kelompok musik gamelan Jawa di Amerika. Di Eropa, beberapa konservatori musik malah menyediakan jurusan musik karawitan atau gamelan bali. Tengoklah yang terdekat, misalnya di Erasmus Huis, sebuah pusat budaya Belanda di Kuningan, Jakarta Selatan. Dalam program bulanan kegiatan yang dicetak di atas brosur, bahasa Indonesia-lah yang didahulukan, kemudian baru disusul dengan bahasa Belanda kemudian Inggris. Bila ada pementasan pun, buku acara, bahkan kata sambutannya pun – walau terbata-bata – mendahulukan bahasa Indonesia. Gilanya, hal ini justru terbalik bila artis Indonesia yang tampil.

Pada konser Nusantara Symphony Orchestra yang berkolaborasi dengan Tokyo Philharmonie Orchestra di Balai Sarbini, 10 Juni 2008 lalu, sebagai perwakilan dari Indonesia, Miranda Goeltom yang orang Indonesia memberi sambutan, tentunya dalam bahasa Inggris. Lalu, sebagai perwakilan Jepang, kata sambutan dari 'Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Jepang untuk Republik Indonesia', Kojiro Shiojiri menyusul. Shiojiri yang asli Jepang ini, yang tidak ada untungnya karena memakai bahasa Indonesia, malah dengan pede-nya berpidato dalam bahasa Indonesia, meski terbata. Sudah cukup muakkah membaca kenorakan kita di atas?

Memang, bahasa yang hidup adalah bahasa yang dinamis dan terus dirusak. Tidak seperti bahasa yang sudah mati seperti bahasa Latin. Namun dalam konteks ini, sama sekali tidak menandakan bahwa masyarakat Indonesia sedang mengembangkan bahasanya secara sadar. Sebaliknya, masyarakat kita tidak mempunyai kemampuan untuk mengenali fenomena budaya yang menggigiti identitas bangsa. Tidak mampu mengatasi kekagokkannya sendiri terhadap budaya asing. Mirip orang kampung yang merias berlebihan dengan segala pernak-pernik kota sepulangnya ke kampung halaman.

Bangsa yang persoalan budaya-nya dianggap sepele bukan Indonesia sendiri. Tenang saja, kita ada kawan. Bangsa Romawi adalah kawan yang dimaksud. Secara militer Romawi memang menjajah Yunani, tapi dalam hal kultural, Yunani-lah yang menjajah. Kalau kita, militer dijajah, budaya dijajah, ekonomi juga dijajah. Lalu apa yang bisa membuat bangsa ini tidak terjajah? Ketika tersinggung saat membaca artikel ini, begitu jawabnya.

Jadi, tersinggunglah!
Posted By Roy Thaniago
mw th lagi??? klik disini n ksh comment yh plzzz..